Astaghfirullah...!!!! Inilah Akibat Buruk Ikut-Ikutan Budaya Kafir...
![]() |
Ikutan pada orang kafir penyakit parah umat Islam, khususnya yang hidup diakhir zaman. Bahkan juga ikutan ini dalam acara beribadah dan kebiasaan keagamaan mereka.
Dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَن�' قَب�'لَكُم�' شِب�'رًا بِشِب�'رٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَو�' سَلَكُوا جُح�'رَ ضَبٍّ لَسَلَك�'تُمُوهُ قُل�'نَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ال�'يَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَن�'
Tentu anda akan ikuti kebiasaan beberapa orang sebelum kalian sejengkal-demi sejengkal dan sehasta untuk sehasta, sampai bila mereka itu masuk ke lubang biawak (lubang sangat sempit sekalipun, -pen), pasti kalian juga akan mengikutinya. ” Kami (beberapa sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu yaitu Yahudi dan Nashrani? ” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi? ” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam redaksi lain milik Al-Bukhari,
فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ فَقَالَ وَمَن�' النَّاسُ إِلَّا أُولَئِكَ
Dikatakan pada beliau : Ya Rasulallah, seperti orang Persia dan Romawi. Beliau menjawab, " Siapa orang lagi selain mereka ". "
Beberapa ulama mengatakan, bahwa ikutan umat pada Yahudi dan Nasrani dalam masalah keagamaan. Sedangkan ikutan pada Persia dan Romani dalam soal keduniaan, seperti politik, ekonomi, kehidupan sosial, dan yang lain.
Fenomena umat yang suka berimitasi dan membebek pada orang kafir tidak terlepas dari hilangnya jati diri keislaman mereka dan lemahnya kebanggaan pada agamanya. Ini disebabkan karena lemahnya umat dan keterbelakangan negara-negara muslim dalam bagian ekonomi dan social. Di sisi lain, kondisi negara-negara kafir yang maju dalam berbagai bagian membuat mereka silau.
Allah Ta'ala ingatkan golongan muslimin,
فَلَا تُع�'جِب�'كَ أَم�'وَالُهُم�' وَلَا أَو�'لَادُهُم�' إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم�' بِهَا فِي ال�'حَيَاةِ الدُّن�'يَا وَتَز�'هَقَ أَن�'فُسُهُم�' وَهُم�' كَافِرُونَ
Jadi jangan sampai harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sebenarnya Allah menginginkan dengan (berikan) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan didunia dan nantinya akan melayang nyawa mereka, tengah mereka dalam kondisi kafir. " (QS. Al-Taubah : 55)
Sesungguhnya, lemahnya keadaan golongan muslimin dan kuatnya kemampuan tidak dapat jadikan pembenaran membebek pada golongan kuffar dan menyerupai mereka seperti yang diserukan golongan munafikin. Semuanya karena teks-teks syar’i yang mengharamkan tasyabbuh (menyerupai) dengan orang kafir dan larangan membebek pada mereka tidak membedakan pada keadaan lemah dan kuat. Dan juga karena seseorang muslim -dengan seluruh kemampuannya- mesti merasa mulia dengan agamanya dan terhormat dengan ke-Islamnya, hingga juga waktu mereka lemah dan terbelakang.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَح�'زَنُوا وَأَن�'تُمُ ال�'أَع�'لَو�'نَ إِن�' كُن�'تُم�' مُؤ�'مِنِينَ
Jangan sampai anda berlaku lemah, dan jangan sampai (juga) anda bersedih hati, walau sebenarnya kamulah beberapa orang yang tertinggi (derajatnya), bila anda beberapa orang yang beriman. " (QS. Ali Imran : 139)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menyeru agar seseorang muslim bangga dan terhormat dengan agamanya. Dia menggolongkannya sebagai pengucapan terbaik dan kehormatan yang termulia dalam firmannya,
وَمَن�' أَح�'سَنُ قَو�'لاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ال�'مُس�'لِمِينَ
Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru pada Allah, kerjakan amal yang shaleh dan berkata : " Sebenarnya saya termasuk juga beberapa orang yang berserah diri? ". " (QS. Fushilat : 33)
Untuk memperkuat ini Allah perintahkan supaya berdoa kepada-Nya sedikitnya 17 kali dalam sehari semalam agar di beri panduan pada Islam dan menghindari diri dari jalan hidup orang kafir.
اِه�'دِنَا الصِّرَاطَ ال�'مُس�'تَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَن�'عَم�'تَ عَلَي�'هِم�' غَي�'رِ ال�'مَغ�'ضُوبِ عَلَي�'هِم�' وَلَا الضَّالِّينَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan beberapa orang yang sudah Engkau anugerahkan nikmat pada mereka, bukanlah (jalan) mereka yang dimurkai dan bukanlah (juga jalan) mereka yang sesat. " (QS. Al-Fatihah : 6-7)
Diluar itu, sangat banyak kita dapatkan nash Al-Qur’an dan Sunnah menerangkan dibalik perkembangan mereka bahwa mereka ada dalam kesesatan, jadi siapa yang ikuti mereka berarti ikuti mereka dalam kesesatan.
ثُمَّ جَعَل�'نَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِّنَ ال�'أَم�'رِ فَاتَّبِع�'هَا وَلَا تَتَّبِع�' أَه�'وَاء الَّذِينَ لَا يَع�'لَمُونَ
Lalu Kami menjadikan anda ada diatas satu syariat (ketentuan) dari masalah (agama) itu, jadi ikutilah syariat itu dan jangan sampai anda ikuti h4w4 n4f5u beberapa orang yang tidak tahu. " (QS. Al-Jatsiyah : 18)
وَلَئِنِ اتَّبَع�'تَ أَه�'وَاءهُم بَع�'دَ مَا جَاءكَ مِنَ ال�'عِل�'مِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ وَاقٍ
Dan seandainya anda ikuti h4w4 n4f5u mereka sesudah datang pengetahuan padamu, jadi sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu pada (siksa) Allah. " (QS. Al-Ra’du : 37)
Akibat Tidak baik Ikut-ikutan Budaya Kafir
Akibat jelek yang menerpa umat yang menyimpang dari kebenaran Islam, mengubah dan menyimpangkannya lalu membetulkan yang batil dan mengikutinya yaitu akan diusir dari telaga Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam nanti di akhirat. Yaitu waktu beberapa orang yang istiqamah minum darinya untuk menghilangkan dahaga mereka yang begitu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُم�' عَلَى ال�'حَو�'ضِ فَمَن�' وَرَدَهُ شَرِبَ مِن�'هُ وَمَن�' شَرِبَ مِن�'هُ لَم�' يَظ�'مَأ�' بَع�'دَهُ أَبَدًا لَيَرِدُ عَلَيَّ أَق�'وَامٌ أَع�'رِفُهُم�' وَيَع�'رِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَي�'نِي وَبَي�'نَهُم�' قَالَ إِنَّهُم�' مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَد�'رِي مَا بَدَّلُوا بَع�'دَكَ فَأَقُولُ سُح�'قًا سُح�'قًا لِمَن�' بَدَّلَ بَع�'دِي
Saya yaitu pendahulu kalian menuju telaga. Siapapun yang melewatinya, pastinya akan meminumnya. Serta barangsiapa meminumnya, pasti akan tidak haus selama-lamanya. Kelak akan melalui sebagian orang yang melalui diriku, saya mengetahui mereka serta mereka mengenaliku, tetapi mereka terhalangi menjumpai diriku. " Beliau meneruskan, " Sebenarnya mereka termasuk juga umatku. " Jadi disebutkan, " Sebenarnya anda tidak tahu perkara yang sudah mereka ubah sepeninggalmu. " Lalu saya (Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam) bersabda : " jauhlah, jauhlah! untuk orang yang mengubah (ajaran agama) sesudahku. " (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Fenomena mengubah dan meninggalkan agama Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadits diatas -di antaranya- yaitu dengan ikuti musuh-musuh Allah Ta'ala dalam perkara besar dan kecil. Lebih kronis hal semacam ini di beri slogan atas nama modernitas dan perkembangan, kebudayaan dan peradaban, atas nama HAM dan persaudaraan, dan slogan-slogan menipu yang lain.
Umat Islam yang masihlah lurus dan mempunyai kecintaan tinggi pada agamanya berupaya menetralisir racun yang sudah menyebar di badan umat dengan cara merata. Mereka memberi pencerahan dan penyadaran. Harapannya, umat sadar dan tahu akan kesalahannya. Agar mereka kembali pada ajaran agamanya dan manjauhkan diri dari kebiasaan dan budaya kafir, terutama yang mempunyai jalinan dengan ritual keagamaan mereka, seperti perayaan tahun baru dan sekiranya.
sumber : http://www.reportaseterkini.net/2016/05/astaghfirullah-inilah-akibat-buruk-ikut.html
Astaghfirullah...!!!! Inilah Akibat Buruk Ikut-Ikutan Budaya Kafir...
Reviewed by Unknown
on
21.17
Rating:
