KISAH SEDIH SANG KAKEK INI MENGUNDANG 6 CUCUNYA MAKAN MALAM TAPI LIHATLAH APA YANG TERJADI ??? BACA SELENGKAPNYA DAN JANGAN LUPA DI SEBARKAN YEA!!!

Telah jadi hal yang umum bila seseorang kakek atau nenek menginginkan menggunakan waktunya untuk bercengkerama bersama-sama anak dan cucu. Tetapi tidak tahu karena sangat sibuk, seringkali kita lupa dan jarang meluangkan saat untuk sebatas bersua atau mengobrol dengan kakek atau nenek kita.
Walau sebenarnya waktu dahulu anda masihlah kecil, kakek atau nenek yaitu orang yang sering mengajakmu bicara, bermain bersama, hingga memberimu uang jajan. Kasih sayang mereka pada cucu sangat tulus. Setulus menyukai anaknya sendiri.

Cerita yang dihadapi kakek ini jadi buktinya. Satu hari ia mengundang ke enam cucunya untuk makan malam bersama-sama. Kakek ini dapat telah bikin sendiri 12 burger hingga semasing cucunya kebagian dua burger. Tetapi sayangnya, gagasan makan malam romantis bersama enam cucu tidak jalan sesuai sama yang diinginkan.
Dari ke enam cucunya, cuma satu orang yang bersedia datang. Cerita ini dikisahkan oleh seseorang pemakai Twitter ‎@kelssseyharmon. " Makan malam dengan kakek. Dia bikin 12 burger untuk ke enam cucunya. Dan saya hanya satu cucu yang datang. Saya sayang kakek, "

Dari foto yang diupload @kelssseyharmon, si kakek tampak kecewa berat. Sambil memakan burger bikinannya sendiri, terlihat raut muka sang kakek murung dan selalu menundukkan muka.
Lihat cerita pilu si kakek malang itu, banyak netizen di buat marah dan menangis.
 " Tega-teganya ada orang yang bikin kakek itu memakan burger bikinannya sendiri? "
 " Saya dengan suka hati datang bila diundang ke rumah kakekmu! "
 " Hatiku hancur mendengarnya. Saya akan tiba bila kakekku mengundang makan malam, "

Cerita ini mengajarkan kita kalau bentuk kasih sayang pada orangtua tidak perlu mewah atau mungkin dengan berikan mereka uang. Tetapi dengan meluangkan saat sesaat untuk berjumpa, mengobrol dan bercengkerama saja telah bikin mereka bahagia.


sumber : http://www.kabarinformasi.com/2016/05/kisah-sedih-sang-kakek-ini-mengundang-6.html