Masya ALLAH ...!!!! Alangkah Mulianya akhlak Nabi Kita,, Cara Rasulullah SAW Memuliakan Istrinya ....!!!! ((MOHON DI SHARE SEMOGA JADI PAHALA ))

Siapa tidak mendambakan pasangan setia dan selamanya mesra?
Siapa juga tidak jengah hidup dengan pasangan yang durhaka lagi gampang mara? Kenyataannya, jadi pasangan setia dan mesra sungguh tidak mudah.
Alangkah baik kita jadikan rumah tangga Rasulullah sebagai teladan utama. Berikut potret rumah tangga yang diliput berkah dan bertabur cinta.

Contoh umat sejagat ini yaitu sosok suami yang pintar mengistimewakan istri.
Beliau umum memanggil Aisyah dengan sebutan Humaira, yang kemerah-merahan pipinya. Kadang juga Aisy, yang dalam budaya Arab, pemenggalan huruf terakhir dari nama itu memberikan panggilan manja sebagai tanda sayang. Tidak ada wanita yang tidak tersanjung di panggil demikian oleh suaminya.

Di dalam kesibukan mengurus umat, Rasulullah juga dapat melindungi keintiman bersama istri. Perhatikan pembicaraan Aisyah berikut. “Aku pernah mandi janabat bersama Rasulullah dengan satu tempat air. Tangan kami bergantian mengambil air. ” (HR Bukhari dan Muslim). Rasulullah juga pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau pernah makan daging yang sudah digigit Aisyah (HR Muslim).

Kemesraan bahkan tetaplah dilakukan Rasulullah saat istri tengah dalam kondisi h4!d. Simak penuturan Ummu Salamah. “Ketika saya rebahan bersama Rasulullah di lantai, tiba-tiba saya h4!d. Saya keluar mengambil pakaian h4!dku. Beliau bertanya, ‘Mengapa anda, apakah anda h4!d? ’ Saya menjawab, ‘Ya’. Beliau lalu memanggilku, dan saya tidur bersama beliau di lantai yang rendah. ”

Rasulullah memang begitu memuliakan istri. Bisa jadi sebagian suami lebih nyaman keluar rumah bersama teman, meninggalkan istri dirumah. Cermati sikap Rasulullah, seperti kesaksian Aisyah. “Ketika akan melakukan satu perjalanan, Nabi umum bikin undian diantara beberapa istri beliau. Siapa yang namanya keluar undian, dialah yang turut pergi bersama Rasulullah. ” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian juga saat beliau melihat hiburan. Aisyah bercerita, “Pada satu hari, beberapa orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Saya tidak ingat apakah saya yang memohon atau Nabi sendiri yang berkata padaku, apakah saya menginginkan memandangnya. Saya menjawab, ‘Ya. ’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakang beliau. Pipiku melekat ke pipi beliau. Beliau berkata, ‘Teruskan permainan kalian, Wahai Bani Arfidah (julukan orang Habasyah)! ’ Sampai saat saya merasa bosan, beliau bertanya, ‘Apakah anda sudah senang? ’Aku menjawab, ‘Ya. ’ Beliau lalu berkata, ‘Kalau begitu, pergilah! ’. ” (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah sosok suami sejati. Meski demikian, sebagai manusia normal, sudah pasti rumah tangga Rasulullah tidak bebas dari konflik. Perselisihan dalam rumah tangga yaitu bumbu cinta. Tetapi, saat berselisih, Rasulullah tidak pernah melibatkan emosi. Saat sedang marah pada Aisyah, beliau berkata, “Tutuplah matamu! ” Lalu Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah. Nabi berkata, “Mendekatlah! ” Ketika Aisyah mendekat, Rasulullah lalu memeluk Aisyah sambil berkata, “Humairahku, sudah pergi marahku setelah memelukmu. ”

Tidak pernah ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah. Bahkan, beliau umum memijit hidung Aisyah bila dia marah, sambil berkata, “Wahai Aisyah, bacalah do’a, ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan’. ” (HR Ibnu Sunni).

Semua kita tentu berharap memiliki rumah tangga yang sakinah dan penuh berkah. Rasulullah sudah mengajarkan suami bagaimana memuliakan istri. Seperti sabda beliau, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya yaitu yang terbaik akhlaknya. Lelaki yang terbaik diantara kalian yaitu yang terbaik pada istrinya. ” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Subhanallah..
Betapa mulia Akhlak Rasulullah SAW..
Pantas kita jadikan teladan..



sumber : http://www.sehat-bahagia.com/2016/05/masya-allah-alangkah-mulianya-akhlak.html