ALLAHUAKBAR ...!!! Pendeta Ini Masuk Islam Setelah Dengar Dzikir Ust. Arifin Ilham...BACA SELEKAPNYA !!!!

Ini adalah Kisah Masuk Islamnya Pendeta sesudah Ikut Dzikir dgn KH Muhammad Arifin Ilham. Lelaki ini dulunya seorang Pendeta. Istrinya seorang Penginjil. Anak pertamanya jadi pemain musik di gereja. Anak keduanya jadi vokalis gereja.

Pendeta berlebihan & radikalis, Penganut Kristen yg teramat fanatik. Oleh karena itu, ketika Ustadz Arifin Ilham berniat ingin mendakwahi laki laki yg didapati bernama Freud ini, ada salah satu kawan dia yg mencibir & bicara, “Mustahil, Tidak Bisa Saja Tadz,. Mereka satu keluarga pemeluk Kristen fanatik”
Namun, Ustadz Arifin tidak lalu putus harapan demikian saja.

“Jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berkehendak, Tidak Ada yg mustahil di dunia ini” Ucap Ustadz Arifin bersama penuh keyakinan.

Ustadz Arifin ini memang lah bertetangga sudah sejak lama bersama si pendeta, mereka juga tidak jarang berjumpa. Bahkan, suara musik waktu mereka berlatih menyanyikan lagu-lagu gereja terdengar hingga rumah Ustadz Arifin di Depok. Nah, setiap kali berjumpa, Ustadz Arifin juga selalu menyapa terlebih dulu.

“Suatu hri, Arifin sedang pulang dari tausiyah. Dibawain buah-buahan oleh panitia pengajian. Nah, sesuai sama ketemu dgn Pak Freud, Arifin katakan ke sopir, agar selesai sebentar. saat mobil kami selesai, Pak Freud ketakutan. Karena ada lima mobil yg ikuti Arifin di belakang. Arifin ke luar, dahulu dgn ramah menyapa Pak Freud & memberikan buah padanya”

“Setelah itu.. kami juga jadi akrab. ” kata dai yg anak awal mula & keduanya sudah hafidz 30 juz Al-Qur’an ini, Saat berlangsung. Jalinan semakin tidak jarang. Hingga pada satu buah hri Diwaktu Paskah. “Waktu itu bertepatan bersama hri Jum’at, ” lanjut Ustadz Arifin,
Arifin akan bertolak khutbah Jum’at. Hujan sangat lebat. Selanjutnya, Arifin juga mampir ke rumah ia. Arifin jemput, dahulu Arifin antarkan ke gereja. Sebab Arifin tahu, dianya juga ingin ngisi program di Hri Paskah. ”
Disaat didalam mobil, Tetap di dalam perjalanan, Ustadz Arifin memegang tangan Pak Freud bersama lembut.

Arifin pegang tangannya. Sudah berkeriput. Usianya 74 th. Sebab kasihan (cinta), Arifin dan menangis. Dalam tangis itu, di hri Jum’at, diwaktu hujan, Arifin mendoakan dalam hati supaya dia masuk Islam. ”
Tidak sadar, Rupanya tangis Ustadz Arifin yg disembunyikan terlihat oleh Pak Freud Ustadz Arifin, mengapa menangis? ” tanyanya. “Tidak apa-apa, Pak. ” jawab ustadz yg sekarang ini menetap di Sentul ja-bar ini.
Besoknya, Pak Freud datang ke rumah Ustadz Arifin. Dianya memakai setelan batik & penutup kepala warna hitam.
“Ustadz, bolehkah saya ikuti majlis dzikir ustadz besok pagi? ” Tanyanya bersama penuh berharap.

Mendengar pertanyaan itu, Ustadz Arifin juga sangat bahagia. Bersama dua tangan & hati yg terbuka lebar, Pak Freud diizinkan buat bergabung. “Waktu dzikir dianya yg awal mula di Tempat Beribadah Al-Amru bi At-Taqwa, Pak Freud duduk di sudut belakang samping kanan tempat beribadah. ”

Di tengah-tengah majlis dzikir itu, Ustadz Arifin memohon jamaah buat berdoa masing-masing, cocok dgn hasratnya. Padahal, maksud dianya, “Itulah sejarahnya dzikir, dahulu disuruh doa masing-masing. Sewaktu itu, Arifin ingin mendoakan Pak Freud. Kan sanggup tersinggung seandainya Arifin doa keras-keras biar dianya masuk Islam. ”

Qaddarallah, satu hari sesudah program dzikir, “Tepat pada hri Senin, Pak Freud kembali silaturrahim ke rumah saya. Ia menyebutkan diri siap masuk kedalam Islam. ” Pungkas Ustadz Arifin bersama wajah bahagia.

Subhaanallah.. Allahu Akbar walillahil hamd.. Tidak ada yg tidak mungkin seandainya Allah sudah berkehendak. Hidayah Allah bisa turun pada siapapun & melalui karena apa saja.



sumber : http://www.updateinformasikesehatan.com/2016/06/allahuakbar-pendeta-ini-masuk-islam.html