JANGANLAH ANDA USIR ANAK-ANAK DARI MASJID...!!! BERIKUT YANG DI AJARKAN RASULULLAH... TOLONG BANTU SEBARKAN AGAR BANYAK YANG TAHU...!!!



Jangan Usir Anak-Anak Dari Masjid, Inilah yang Diajarkan Rasulullah

Banyak pengurus masjid tidak sabar hadapi anak-anak kecil yang lalu-lalang keberadaannya di masjid. Banyak di antara mereka jadi mengusir mereka keluar masjid, atau meletakkan di shaf paling belakang supaya tidak mengganggu jamaah yang lain.

Walau sebenarnya, nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam jadi terkait dengan anak-anak di masjid saat shalat. Perlakuan Rasulullah ini demikian berbeda jauh dengan fakta yang ditangani oleh sebahagian oknum Muslim pada anak-anak yang sukai bermain di masjid.

Itu beberapa permasalahan perlakuan yang ditangani oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pada anak-anak di masjid. Tulisan ini diambil dari Judul Asli طرد الأطفال من المسجد بحجة التشويش على المصلين dari laman https :// ar. islamway. net yang diterjemahkan Kivlein Muhammad.

Tulisan ini diinginkan sebagai pelajaran, supaya kita dapat meneladani baginda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.

Jangan sampai Usir Anak-Anak Dari Masjid, Tersebut yang Di sampaikan RasulullahPertama
Sahabat Nabi yang bernama Syaddad ra meriwayatkan, bila Rasulullah datang – ke masjid- ingin shalat Isya atau Zuhur atau Asar sambil membawa -salah satu cucunya- Hasan atau Husein, lalu Nabi maju kedepan untuk mengimami shalat dan meletakkan cucunya di sampingnya, lalu nabi mengangkat takbiratul ihram mengawali shalat.

Saat sujud, Nabi sujudnya demikian lama dan tidak biasanya, jadi saya diam-diam mengangkat kepala saya untuk saksikan apa kiranya yang berjalan, dan benar saja, saya saksikan cucu nabi tengah menunggangi belakang nabi yang tengah bersujud, setelah saksikan peristiwa itu saya kembali sujud bersamaan makmum yang lain. Waktu selesai shalat, sebagian orang ribet kemukakan pertanyaan, “wahai Rasulullah, baginda sujud demikian lama sekali tadi, sampai kami pernah mengira telah berjalan apa-apa atau baginda tengah terima wahyu”. Rasulullah menjawab, “tidak, tidak, tidak berjalan apa-apa, hanya tadi cucuku mengendaraiku, dan saya tidak mau memburu-burunya sampai dia menyelesaikan mainnya dengan sendirinya. ” (HR : Nasa’i dan Hakim)

عن شداد رضي الله عنه قال : خرج علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم في إحدى صلاتي العشي الظهر أو العصر وهو حامل حسناً أو حسيناً، فتقدم النبي صلى الله عليه وسلم فوضعه عند قدمه ثم كبر للصلاة، فصلى، فسجد سجدة أطالها!! قال : فرفعت رأسي من بين الناس، فإذا الصبي على ظهر رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ساجد! فرجعت إلى سجودي، فلما قضى رسول الله صلى الله عليه وسلم الصلاة، قال الناس : يا رسول الله إنك سجدت سجدة أطلتها حتى ظننا أنه قد حدث أمر أو أنه يوحى إليك؟ قال : “كل ذلك لم يكن، ولكن ابني ارتحلني، فكرهت أن أعجله حتى يقضي حاجته” (رواه النسائي والحاكم وصححه ووافقه الذهبي) 

Kedua
Abdullah Bin Buraidah meriwayatkan dari ayahandanya : Rasulullah tengah berkhutbah -di mimbar masjid- lalu -kedua cucunya- Hasan dan Husein datang -bermain-main ke masjid- dengan menggunakan pakaian kembar merah dan jalan dengan sempoyongan jatuh bangun- karena memang masih tetap bayi-, lalu Rasulullah turun dari mimbar masjid dan mengambil ke-2 cucunya itu dan membawanya naik ke mimbar kembali, lalu Rasulullah berkata, “Maha Benar Allah, bila harta dan anak-anak itu yaitu fitnah, apabila sudah saksikan ke-2 cucuku ini saya tidak bisa sabar. ” Lalu Rasulullah kembali meneruskan khutbahnya. (HR : Abu Daud)

وعن عبد الله بن بريدة عن أبيه رضي الله عنه قال : خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم، فأقبل الحسن والحسين رضي الله عنهما عليهما قميصان أحمران يعثران ويقومان، فنزل فأخذهما فصعد بهما المنبر، ثم قال : “صدق الله، إنما أموالكم وأولادكم فتنة، رأيت هذين فلم أصبر”، ثم أخذ في الخطبة (رواه أبو داود). 

Ketiga
Dalam Hadis lain diceritakan, bila Rasulullah shalat, jika beliau sujud jadi Hasan dan Husein bermain menaiki belakang Rasulullah. Lalu, apabila ada beberapa sahabat yang inginkan melarang Hasan-Husein jadi Rasulullah berikanlah isyarat untuk biarlah, dan bila sesudah selesai shalat rasulullah memangku ke-2 cucunya itu. (HR : Ibnu Khuzaimah)

وفي حديث آخر : كان الرسول صلى الله عليه وسلم يصلي، فإذا سجد وثب الحسن والحسين على ظهره، فإذا منعوهما أشار إليهم أن دعوهما، فلما قضى الصلاة وضعهما في حجره (رواه ابن خزيمة في صحيحه). 

Ke empat
Abu Qatadah ra menyampaikan : “Saya saksikan Rasulullah saw menanggung cucu perempuannya yang bernama Umamah putrinya Zainab di pundaknya, bila beliau shalat jadi ketika rukuk Rasulullah menempatkan Umamah di lantai dan bila sudah kembali berdiri dari sujud jadi Rasulullah kembali menanggung Umamah. ” (HR. Bukhari & Muslim)

وقال أبو قتادة رضي الله عنه : رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم وأمامة بنت العاص -ابنة زينب بنت الرسول صلى الله عليه وسلم- على عاتقه، فإذا ركع وضعها وإذا رفع من السجود أعادها (رواه البخاري ومسلم). 

Kelima
pada Cerita Lain Dari Abu Qatadah, menyampaikan “……… saat rukuk Rasulullah menempatkan Umamah di lantai dan bila sudah kembali berdiri dari sujud jadi Rasulullah kembali menanggung Umamah. Dan Rasulullah selalu lakukan hal sejenis itu pada setiap rakaatnya sampai beliu selesai shalat. ” (HR : Nasa’i)

وفي رواية أخرى عن أبي قتادة رضي الله عنه قال : بينما نحن جلوس في المسجد إذ خرج علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم يحمل أمامة بنت أبي العاص بن الربيع -وأمها زينب بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم- وهي صبية يحملها، فصلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وهي على عاتقه يضعها إذا ركع ويعيدها إذا قام، حتى قضى صلاته يفعل ذلك بها (رواه النسائي). 

Keenam
dalam hadis yang lain Rasulullah berkata, “Kalau tengah shalat, terkadang saya inginkan shalatnya agak panjang, tetapi apabila sudah dengarkan tangis anak kecil -yang dibawa ibunya ke masjid- jadi sayapun menyingkat shalat saya, karena saya tau demikian ibunya tidak enak hati dengan tangisan anaknya itu. ” (HR : Bukhari Dan Muslim)

وفي حديث آخر : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “إني لأدخل في الصلاة وأنا أريد إطالتها فأسمع بكاء الصبي فأتجوّز في صلاتي مما أعلم من شدة وجد أمه من بكائه” (رواه البخاري ومسلم). 

Ketujuh
Anas meriwayatkan, “Pernah Rasulullah shalat, lalu beliau mendengar tangis bayi yang dibawa dan ibunya shalat ke masjid, jadi Rasulullah juga mempersingkat shalatnya dengan hanya membaca surat mudah atau surat pendek. (HR :  Muslim)

وفي رواية أخرى : قال أنس رضي الله عنه : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يسمع بكاء الصبي مع أمه وهو في الصلاة فيقرأ بالسورة الخفيفة أو بالسورة القصيرة (رواه مسلم). 

Kedelapan
Pada hadis lain diriwayatkan bila Nabi memendekkan bacaannya ketika shalat Subuh (dimana biasanya selalu panjang), lalu sahabat ajukan pertanyaan : “Ya Rasulullah kenapa shalatnya singkat, tidak biasanya? Rasulullah menjawab, “Saya mendengar suara tangis bayi, saya kira ibunya turut shalat bersamaan kita, saya kasihan dengan ibunya. ” (HR : Ahmad)

وفي حديث آخر أن النبي صلى الله عليه وسلم : جوّز ذات يوم في الفجر -أي خفف- فقيل : يا رسول الله، لم جوزت؟! قال : “سمعت بكاء صبي فظننت أن أمه معنا تصلي فأردت أن أفرغ له أمه” (رواه أحمد بإسناد صحيح). 

Sembilan
Sahabat Nabi Yang Bernama Rabi’ menceritakan bila disuatu pagi hari Asyura Rasululah kirim pesan ke kampung-kampung sekitaran kota Madinah, yang bunyinya “Barang siapa yang sudah mengawali puasa dari pagi tadi jadi silahkan untuk merampungkan puasanya, dan untuk yg tidak puasa juga silahkan selalu berbuka”.

Jangan sampai Usir Anak-Anak Dari Masjid, Tersebut yang Di sampaikan Rasulullah
Mulai sejak saat itu kami selalu selalu berpuasa pada hari Asyura, sekian halnya anak-anak kecil kami banyak yang ikut berpuasa dengan kehendak Allah, dan kami juga ke masjid bersamaan anak-anak. Di masjid kami menyiapkan mainan spesial untuk anak-anak yang terbuat dari wool. Apabila ada dari anak-anak itu yg tidak kuat berpuasa dan menangis minta makan jadi kamipun berikan makanan bukaan untuk dia”. (HR. Muslim)

وعن الربيع بنت معوذ رضي الله عنها قالت : أرسل رسول الله صلى الله عليه وسلم غداة عاشوراء إلى قرى الأنصار التي حول المدينة : “من كان أصبح صائماً فليتم صومه، ومن كان أصبح مفطراً فليتم بقية يومه” فكنا بعد ذلك نصومه ونصوم صبياننا الصغار منهم إن شاء الله، ونذهب إلى المسجد فنجعل لهم اللعبة من العهن، فإذا بكى أحدهم على الطعام أعطيناها إياه عند الإفطار (رواه مسلم) ، 

Sekianlah demikian Rasulullah dan sebagian Sahabat memanjakan anak-anak di masjid walaupun lumayan seru karena yang namanya anak-anak pastinya akan mengakibatkan bermacam permasalahan keributan dan tangisan yang menyebabkan shalat atau melaksanakan ibadah jadi terganggu.

Namun, ada saja oknum pengurus masjid yang tetaplah ngotot inginkan mengusir anak-anak dan hindari mereka dari masjid dengan berdalil pada hadis lemah yang berbunyi :

“Jauhkan masjid Anda dari anak-anak dan orang hilang ingatan. ”

“جنبوا مساجدكم صبيانكم ومجانينكم” 

“Hadis diatas lemah dan tidak jelas aslinya dari tempat mana, sampai tidak bisa menjadikan dalil”. Sekian kata sebagian ulama Hadis, seperti Al-Bazzar dan Abdul Haq Al-Asybili. Seperti Ahli Hadis Imam Al-Hafiz Ibnu Hajar dan Ibnu Al-Jauzi dan Al-Munziri dan Haitsami dan ulama-ulama lain juga melemahkan hadis itu. Banyak kelompok pemula yang menduga bila hadis itu benar diriwayatkan dari Rasulullah sampai buat mereka suka benar mengusir anak-anak dari masjid dan demikian tidak sukai apabila saksikan anak-anak bermain di masjid. Ini yaitu sikap dan tindakan yang demikian salah dan tidak benar.

Yang benar yaitu Islam demikian perduli dengan anak-anak, dan memerintahkan sebagian ayah dan orangtua kerabat yang bertanggungjawab pada anak-anak untuk menyuruh anak-anaknya shalat mulai sejak usia 7 th.. Dan tempat yang benar dalam mengajarkan anak-anak shalat dan membaca Al-Quran dan hukum-hukum tajwid dan materi-materi keislaman yang lain, yaitu Masjid.

Seperti itu panduan dan dasar yang di sampaikan Rasulullah pada ummatnya terkait jalinan kita pada anak-anak di masjid. Sampai siapapun tidak dapat mengusir anak-anak dari masjid, sebab mereka yaitu pemuda-pemuda harapan hari esok.

Allah memerintahkan kita agar meneladani Rasulullah pada semuanya, baik terkait permasalahan dunia maupun akhirat, sampai sudah selayaknyalah kita ikuti dan meladani Rasulullah dalam membiasakan anak-anak kita untuk mendatangi masjid dan bermain di masjid, dan tidak membiarkan mereka ngumpul-ngumpul tidak jelas di ujung gang atau jalan yang hanya akan menyebabkan akhlak mereka jadi buruk karena dampak lingkungan dan bebrapa rekan mereka yg tidak sehat.

Jangan sampai Usir Anak-Anak Dari Masjid, Tersebut yang Di sampaikan Rasulullah
Dan umpamanya juga sebahagian anak-anak yang datang ke masjid sering jadi permasalahan untuk sebagian orang yang tengah shalat, baik karena suara tangisan mereka, jeritan dan lengkingan suara, namun jamaah masjid tidak dapat meresponnya dengan kasar atau memarah-marahi anak-anak itu atau orangtua anak-anak, yang hanya akan beberapa berikan keributan baru saja. Serahkan hal sejenis itu pada sebagian pengurus masjid atau remaja masjid untuk menyelesaikan persoalan anak-anak itu dengan bijak dan baik seperti cara yang ditangani oleh Rasulullah.

Dan yang perlu diingat dan dicatat serta diamalkan yaitu sikap lemah lembut dalam menyelesaikan persoalan anak-anak di masjid.
Rasulullah pernah bersabda, “Segalanya satu hal yang diimbangi dengan kelembutan tentu akan membuatnya jadi lebih cantik dan indah. Apabila kelembutan terenggut, segalannya akan jadi rusak dan tidak baik. ” (HR : Muslim)

“إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه ولا ينزع من شيء إلا شانه” (رواه مسلم). 

Rasulullah yaitu teladan terbaik untuk kita. Pernah berjalan seorang Arab Badui masuk ke dapam Masjid Nabawi, lalu Si Badui buang air kecil di dalam masjid itu. Saksikan si badui pipis di masjid jadi sebagian sahabat nabi marah. Menanggapi hal sejenis ini Nabi juga merampungkannya dengan bijak dan lembut serta berkata, “Biarkanlah badui itu, nantinya apabila pipisnya sudah selesai mohon bersihkan dan siram kencingnya itu dengan air. Kalian -umat islam- ini diutus tidaklah buat untuk susah, namun untuk memudahkan. ” (HR : Bukhari & Muslim)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قام أعرابي فبال في المسجد!! فتناوله الناس، فقال لهم النبي صلى الله عليه وسلم : “دعوه، وهريقوا على بوله سجلاً من ماء أو ذنوباً من ماء فإنما بعثتم ميسرين ولم تبعثوا معسرين” (رواه البخاري ومسلم). 

Islam melarang mengusir anak-anak keluar masjid. Islam jadi mewajibkan umatnya membiasakan anak-anak datang ke masjid untuk belajar shalat, belajar membaca Al-Quran, belajar tajwid dan belajar hukum syariat yang lain.


sumber : http://www.kabar-maya.com/2016/06/janganlah-usir-anak-anak-dari-masjid.html
JANGANLAH ANDA USIR ANAK-ANAK DARI MASJID...!!! BERIKUT YANG DI AJARKAN RASULULLAH... TOLONG BANTU SEBARKAN AGAR BANYAK YANG TAHU...!!! JANGANLAH ANDA USIR ANAK-ANAK DARI MASJID...!!! BERIKUT YANG DI AJARKAN RASULULLAH... TOLONG BANTU SEBARKAN AGAR BANYAK YANG TAHU...!!! Reviewed by Unknown on 20.57 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.