Sejarah KH. MA'SHUM dari Lasem- JA-TENG, beliau di temui nabi Muhamad Saw.dan bersabda:“Tidak ada kebaikan (yg lebih utama) daripada menyebarkan ilmu,,,BERIKUT PENJELASANNYA !!!
![]() |
Kyai Kholil (Bangkalan, Madura) menyampaikan pada santrinya : “Tolong buatkan saya kurungan Ayam Jago, sebab besok akan ada Jagoan dari tanah Jawa yg datang ke sini. ” Lalu esoknya, datanglah seseorang pemuda bernama Muhammadun (nama almarhum Mbah Ma’shoem di diwaktu muda) dari tanah Jawa.
Oleh Kyai Kholil, pemuda itu diminta masuk dalam kurungan Ayam Jago itu. Dgn penuh pasrah & ketundukan pada gurunya, pemuda itu juga masuk & duduk berjongkok dalam kurungan Ayam Jago tadi. Kyai Kholil lalu bicara pada semua santri beliau : “Inilah yg kumaksudkan sbg Ayam Jago dari tanah Jawa, yg nanti akan jadi Jagoan Tanah Jawa. ”
Tersebut secuil cerita nyata yg penulis kutip dari sinopsis buku Manaqib Mbah Ma’shoem Lasem. Mbah Ma’shoem diperkirakan lahir pada tahun. 1868. Beliau adalah anak bungsu pasangan Ahmad & Qosimah. Oleh orangtuanya beliau lalu diserahkan pada Kiai Nawawi, Jepara, buat belajar pengetahuan agama, sebab sejak kecil dianya sudah ditinggal meninggal dunia oleh ibunya. Dari Kiai Nawawi beliau memperoleh pelajaran dasar pengetahuan alat (nahwu) yg di ambil dari kitab Jurumiyyah & Imrithi.
Satu saat, di Semarang, ia tertidur & punya mimpi berjumpa Nabi Muhammad SAW. Disaat di Bojonegoro, ia tidak hanya punya mimpi, namun, pada tertidur dan terbangun, dia berjumpa dengan Nabi, yg memberi ungkapan La khayra ilia fi nasyr al-ilmi, yg bermakna “Tidak ada kebaikan (yg lebih utama) dari pada menyebarkan ilmu”.
Bahkan juga, sewaktu ada di tempat tinggalnya sendiri, ia punya mimpi kembali. Dalam mimpinya, beliau bersalaman dengan Nabi Muhammad SAW, yg berpesan :
Mengajarlah, semua kebutuhanmu InsyaAllah akan dipenuhi semua oleh Allah. ” Di kemudian hari, Mbah Ma’shoem jadi ulama besar yg di kenal mempunyai banyak karamah. Ini satu diantara cerita karomahnya :
Satu hri, datang sembilan orang tamu ke Lasem. Mereka ingin berjumpa dgn Mbah Ma’shum. Namun, karena tuan tempat tinggal tengah tidur, Ahmad, seseorang santrinya, menawari apa butuh Mbah Ma’shum dibangunkan. Nyatanya mereka menolak. Lalu mereka semuanya, yg semula sudah duduk melingkar di ruang tamu, berdiri sambil membaca shalawat, kemudian berpamitan.
“Apa perlu Mbah Ma’shoem dibangunkan?, ” bertanya Ahmad sekali lagi.
“Tidak usah, ” tutur mereka serempak lantas pergi.
Rupanya disaat itu Mbah Ma’shoem mendusin & bertanya pada Ahmad tentang apa yg barusan berlangsung. Setelah memperoleh penjelasan, Mbah Ma’shoem segera memohon pada Ahmad supaya menguber tamu-tamunya. Namun apa daya, mereka sudah menghilang, walau sebenarnya mereka diperkirakan baru sekitaran 50 mtr. dari tempat tinggal Mbah Ma’shoem.
Waktu Ahmad akan melaporkan hal semacam itu, Mbah Ma’shoem, yg sudah bangun namun masih tetap dalam posisi tiduran, menyampaikan kalau tamu-tamunya itu yaitu Walisanga & yg bicara tadi yaitu Sunan Ampel. Sesudah mengatakan kalimat itu, Mbah Ma’shum tertidur pulas lagi.
Subhanallah… Berikut bagian dari cerita karomah begitu kyai Ma’shoem mempunyai ketinggian kedudukan spiritualnya. Selain ini, masihlah ada banyak karomah yg berlangsung dalam kehidupan beliau. Pada akhirnya, pembaca Media Ikhram, semoga dengan cerita ini bisa bermanfaat & membawa pelajaran dari karomah almarhum Kyai Ma’shoem. Wallahu a’lam bisshawab… lahul fatihah..!.
sumber : http://www.rumah-islam.com/2016/06/sejarah-kh-mashum-dari-lasem-ja-teng.html
Sejarah KH. MA'SHUM dari Lasem- JA-TENG, beliau di temui nabi Muhamad Saw.dan bersabda:“Tidak ada kebaikan (yg lebih utama) daripada menyebarkan ilmu,,,BERIKUT PENJELASANNYA !!!
Reviewed by Unknown
on
20.23
Rating:
