Shalatlah yang Khusyuk dan Hindarilah Tanda Hitam di Jidat Sebab Itu Tanda Yang Berbahaya...TOLONG SEBARKAN !!!
Perbanyaklah sujud namun jagalah wajahmu agar tetaplah terlihat bagus dan jauhi munculnya tanda hitam di dahi atau jidatmu karena di kuatirkan.khawatirkan muncul riya’, ujub (bangga diri) dan kesombongan…..
Apabila langkah sujud benar, jadi akan tidak memburukkan muka tetapi sebaliknya, jadi bersinar dan berseri-seri. Tentang jika jidat jadi ‘kapalan’ jadi bermakna mesti kerjakan perbaikan gerakan shalat. Sebab sebagai penopang paling penting yaitu ke-2 tangan, waktu sujud, tidaklah kepala.
Abdullah bin Umar bin Khattab RA. salah seorang shahabat paling utama tidak sukai pada ada sisa hitam di dahi seorang muslim.
عَن�' سَالِمٍ أَبِى النَّض�'رِ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اب�'نِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَي�'هِ قَالَ : مَن�' أَن�'تَ؟ قَالَ : أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ. وَرَأَى بَي�'نَ عَي�'نَي�'هِ سَج�'دَةً سَو�'دَاءَ فَقَالَ : مَا هَذَا الأَثَرُ بَي�'نَ عَي�'نَي�'كَ؟ فَقَد�' صَحِب�'تُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبَا بَك�'رٍ وَعُمَرَ وَعُث�'مَانَ رَضِىَ اللَّهُ عَن�'هُم�' فَهَل�' تَرَى هَا هُنَا مِن�' شَى�'ءٍ؟
Dari Salim Abu Nadhr, ada seseorang yang datang menjumpai Ibnu Umar. Sesudah orang itu menyampaikan salam, Ibnu Umar kemukakan pertanyaan kepadanya, “Siapakah anda? ”. “Aku yaitu anak asuhmu”, jawab orang itu. Ibnu Umar saksikan ada bekas sujud yang berwarna hitam diantara ke-2 matanya. Beliau berkata padanya, “Bekas apa yang ada diantara ke-2 matamu? Sungguh saya sudah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau saksikan ada sisa itu pada dahiku? ” (Cerita Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)
عَنِ اب�'نِ عُمَرَ : أَنَّهُ رَأَى أَثَرًا فَقَالَ : يَا عَب�'دَ اللَّهِ إِنَّ صُورَةَ الرَّجُلِ وَج�'هُهُ ، فَلاَ تَشِن�' صُورَتَكَ.
Dari Ibnu Umar, beliau saksikan ada seseorang yang pada dahinya ada sisa sujud. Ibnu Umar berkata, “Wahai hamba Allah, sebenarnya penampilan seorang itu ada pada wajahnya. Jangan pernah kau jelekkan penampilanmu! ” (Cerita Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3699).
عَن�' أَبِى عَو�'نٍ قَالَ : رَأَى أَبُو الدَّر�'دَاءِ ام�'رَأَةً بِوَج�'هِهَا أَثَرٌ مِث�'لُ ثَفِنَةِ ال�'عَن�'زِ ، فَقَالَ : لَو�' لَم�' يَكُن�' هَذَا بِوَج�'هِكِ كَانَ خَي�'رًالَكِ.
Dari Abi Aun, Abu Darda’ saksikan seseorang wanita yang pada berwajah ada ‘kapal’ seumpama ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. Beliau lalu berkata, ‘Seandainya bekas itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (Cerita Bahaqi dalam Sunan Kubro no 3700).
عَن�' حُمَي�'دٍ هُوَ اب�'نُ عَب�'دِ الرَّح�'مَنِ قَالَ : كُنَّا عِن�'دَ السَّائِبِ ب�'نِ يَزِيدَ إِذ�' جَاءَهُ الزُّبَي�'رُ ب�'نُ سُهَي�'لِ ب�'نِ عَب�'دِ الرَّح�'مَنِ ب�'نِ عَو�'فٍ فَقَالَ : قَد�' أَف�'سَدَ وَج�'هَهُ ، وَاللَّهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ ، وَاللَّهِ لَقَد�' صَلَّي�'تُ عَلَى وَج�'هِى مُذ�' كَذَا وَكَذَا ، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَج�'هِى شَي�'ئًا.
Dari Humaid bin Abdirrahman, saya ada di dekat as Saib bin Yazid saat seseorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Saksikan kemunculannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah menyebabkan rusaknya berwajah. Untuk Allah bekas di dahi itu tidaklah bekas sujud. Untuk Allah saya telah shalat dengan menggunakan wajahku ini sepanjang demikian waktu lamanya tetapi sujud tidaklah berikanlah bekas sedikitpun pada wajahku” (Cerita Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).
عَن�' مَن�'صُورٍ قَالَ قُل�'تُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُم�' فِى وُجُوهِهِم�' مِن�' أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَج�'هِ الإِن�'سَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُم�' يَكُونُ بَي�'نَ عَي�'نَي�'هِ مِث�'لُ رُك�'بَةِ ال�'عَن�'زِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَع�'نِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ ال�'خُشُوعُ.
Dari Manshur, Saya kemukakan pertanyaan pada Mujahid tentang makna dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari ATSARIS SUJUUD (bekas sujud) ’ apakah yang diperuntukkan yakni bekas di muka? Jawaban beliau, “Bukan, bahkan juga ada juga juga orang yang ‘kapalen’ yang ada diantara ke-2 matanya itu seperti ‘kapalen’ yang ada pada lutut onta tetapi dia yakni orang bejat. Sinyal yang diperuntukkan yakni kekhusyu’an” (Cerita Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Bahkan dalam kitab Hasiyah as-Showi,
وليس المراد به ما بصنعه بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود
“Bukanlah yang diperuntukkan oleh ayat yakni seperti perbuatan sebagian orang bodoh serta TUKANG RIYA’ yakni sinyal hitam yang ada di dahi lantaran hal sejenis itu yakni ciri khas khawarij (baca : pakar bid’ah) ” dalam satu hadits diterangkan sungguh saya tak sukai seorang yang saya saksikan di antara ke-2 matanya ada bekas sujud (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
sumber : http :// www. kabartrenmasakini. com/2016/05/shalatlah-yang-khusyuk-dan-hindarilah. html
Shalatlah yang Khusyuk dan Hindarilah Tanda Hitam di Jidat Sebab Itu Tanda Yang Berbahaya...TOLONG SEBARKAN !!!
Reviewed by Unknown
on
17.28
Rating: