SESUNGGUHNYA AMAL KEBAJIKAN DAPAT MEMBUAT HATI BERCAHAYA, MUKA BERSINAR, BADAN KUAT, REZKI LAPANG DAN MENJADIKAN RASA KECINTAAN DALAM HATI MANUSIA...!!!



Saudaraku yang aku cintai karena Alloh...
Dari sini cinta bermula dan di telaga kautsar aku dan kalian bertemu kembali Insha Alloh...
Masha Alloh...
Ikatan cinta dari Iman mampu mengusap kepiluan umat.
Ukhuwah Indah Menuju Jannah Iyakah...?
 (Umar Hidayat, M. Ag. )

 " Sungguh setiap mukmin itu bersaudara. " Tidak usah cemas karena ukhuwah hanya akibat dar iman.
Karena waktu kita melemah, saat keakraban kita merapuh.
Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan.
Saat kebaikan justru melukai. Sesungguhnya yang rusak bukanlah ukhuwah.
Namun iman-iman kita sedang sakit. Mari kita waspai jebakan setan hingga melemahkan keimanan
PERSAHABATAN bukanlah pelangi, yang indah hanya tiba-tiba..
PERSAHABATAN bukanlah juga matahari, yang temani 1/2 hari..
PERSAHABATAN yaitu HATI yang menempel dalam diri & akan ada dalam jiwa.
PERSAHABATAN bukan juga BULAN yang nampak indah hanya saat PURNAMA
Ia seperti UDARA yang kita hirup waktu terlelap danterjaga. Aha..
Begitu berbangga hati yang dapat berukhuwah. Namun ada yang lebih jelita lagi, kita memilikinya dalam Minhatun Robbaniyyah. Dalam Nikmatun Ilahiyah.
Dalam Quwwatun Imaniyah. Di waktu seperti inilah selaksa kerinduan yang tidak harap berpisah.
Jadi pantas saja Al-Faruq, Umar bin Al Khattab pernah melantunkan kata Saya tidak ingin hidup lama didunia yang fana ini terkecuali karena tiga hal : keindahan berjihad dijalanNya, repotnya berdiri Qiyamul Lail, dan indahnya berjumpa dengan sahabat lama. Mungkin saja cerita tersebut dapat mengwal perasaan kita. begitu ukhuwah itu penanda iman kita.
Semenjak meninggal dunia Nabi Saw tersebut Bilal menyatakan diri akan tidak mengumandangkan adzan lagi.
Saat Khalifah Abu Bakar Ra. memohonnya untuk jadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata : Biarlah saya jadi muadzin Nabi saja.
Nabi sudah tidak ada, jadi saya bukanlah muadzin siapa-siapa lagi.
Abu Bakar Ra. juga tidak dapat lagi mendesak Bilal Ra.
untuk kembali mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal meninggal dunia Nabi Saw., selalu mengendap di hati Bilal Ra. Dan rasa sedih itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan lalu tinggal diHoms, Syria.
Lama Bilal Ra tidak berkunjung ke Madinah, hingga disuatu malam, Nabi Saw ada dalam mimpi
Bilal, dan menegurnya :
Ya Bilal, wa maa hadzal jafa?
Hai Bilal, kenapa engkau tidak mengunjungiku?
Kenapa sampai begini?.
Bilal juga bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun telah dia meninggalkan Nabi.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang sudah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya yaitu cucunda Nabi Saw.,
Hasan dan Husein.
Sambil mata sembab oleh tangis, Bilal yang semakin beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu.
Satu diantara keduanya berkata pada Bilal Ra. :
Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami?
Kami menginginkan mengenang kakek kami. Saat itu, Umar bin Khattab yang sudah jadi Khalifah juga sedang lihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.
Bilal juga penuhi keinginan itu. Waktu saat shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu
umum dia adzan pada saat Nabi Saw masihlah hidup. Awalilah dia mengumandangkan adzan.
Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak semua Madinah senyap, semua aktifitaterhenti, semuanya terkejut, suara yang sudah bertahun- line-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosoknan agung, suara yang demikian dirindukan, itu sudah kembali.

Saat Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, semua isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan juga para gadis dalam pingitan mereka juga keluar.
Dan waktu bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang begitu memilukan.
Semuanya menangis, teringat bebrapa saat indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya.
Bahkan juga Bilal sendiri juga tidak mampu melanjutkan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu madinah mengenang saat waktu masih ada Nabi Saw.
Hari adzan pertama dan terakhir untuk Bilal Ra. Adzan yang tidak bisa dirampungkan.
Pikirkan kita seakan tengah hidup bersama ditengah-tengah mereka.
Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan rasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.
Jadi jika masih ada batas dalam perjalan ukhuwah kita, dapat di pastikan kita sudah tidak berhasil mengenggam makna ukhuwah yang sesungguhnya.

Ada satu nasehat dari ibnul Qoyyim Al Jauzi. Ukhuwwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita pada Allah.
Jadi bila ukhuwwahnya punya masalah mari kita pelajari keimanan kita pada Nya.
Resiko dari hubungan baik kita dengan yang ada dilangit dengan cara langsung berefek pada sebaiknya keterhububungan kita dengan bumi.

Dalam satu kutipan ada yang mengingatkan pada kita sebesar cintamu pada Allah, sebesar itu juga cinta orang lain padamu.
Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu.
Sebesar kesibukanmu pada Allah, sebesar itu juga orang lain sibuk untukmu.
''kutipan Al Mughirah''#
Begitu juga dalam Ayat Al quran.
Sebenarnya beberapa orang mukmin adalahbersaudara karenanya damaikanlah pada keduasaudaramu dan bertaqwalah pada Allah agar anda memperoleh rahmat. " (QS. AL HUJURAT : 10).
Hati yang beriman yaitu hati yang jelita dikarenakan dalam hati mereka selalu bersambung dengan Allah dan selalu meneladani rasulullah.

Salim fillah berkata, hati yang jelita itu yaitu hati yang selalu mengulurkan rasa cinta pada sesama.
Hati mereka selalu tunduk pada Allah dan rasulullah hingga mudah tunduk pada ukhuwah meski dengan berbagai perbedaan yang ada.
Dan rendahkanlah dirimu apabila bersama orang mukmin. Kita diminta berendah hati apabila kita ingin meneladani rasulullah.
Karena saat kita merendah kita tidak akan mudah terjatuh.
Apabila hingga terjatuh tidak begitu terasa sakit.

berkata Ibnu Abbas r. a. :
Sebenarnya amal kebajikan bisa bikin hati bersinar, muka bercahaya, tubuh kuat, rezki lega serta jadikan rasa kecintaan dalam hati manusia.
Demikian sebaliknya, amal keburukan/kejahatan cuma bikin gelapnya hati, hitamnya muka, lemahnya tubuh, sempitnya rezki serta jadikan rasa kebencian didalam hati manusia. ”

Kemampuan hati datang pada seorang lewat perantaraan amal shalih. Sedang lemahnya hati datang pada seorang karena perbuatan jahat, perbuatan k3j! dan m4ks! 4t.
Oleh karenanya Ahmad bin Hanbal pernah mengatakan pada seseorang penakut demikian :
“Jika hatimu sehat, pasti engkau tidak akan takut. ”
Jadi bila hati seorang sehat, jadi ia akan tidak terasa takut pada seorangpun.
Sebab perbuatan jahat itu seperti racun. Ia akan melemahkan hati seperti racun melemahkan (merusakkan) perut dan usus. Sedang kebaikan itu seperti makanan, ia akan menghidupkan hati dan menyinarinya.

Saudaraku yang saya cintai karena Alloh... bila kita terasa takut dg suatu hal yg tidak
semestinya, berarti hati kita sakit.. Secuil harapan Derma dariku yang fakir pada kalian...
Tidak alasan lagi untukku dan kalian bermuka masam apabila memamg ukhuwah ini l4h!r dari murni Ke Imanan.


sumber : http://www.kabarinformasi.com/2016/05/sesungguhnya-amal-kebajikan-dapat.html
SESUNGGUHNYA AMAL KEBAJIKAN DAPAT MEMBUAT HATI BERCAHAYA, MUKA BERSINAR, BADAN KUAT, REZKI LAPANG DAN MENJADIKAN RASA KECINTAAN DALAM HATI MANUSIA...!!! SESUNGGUHNYA AMAL KEBAJIKAN DAPAT MEMBUAT HATI BERCAHAYA, MUKA BERSINAR, BADAN KUAT, REZKI LAPANG DAN MENJADIKAN RASA KECINTAAN DALAM HATI MANUSIA...!!! Reviewed by Unknown on 02.20 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.