SEBAGAI SUAMI APA SAJA YANG HARUS DI LAKUKAN SEBELUM MENINGGALKAN RUMAH... ??

Apa yang dikerjakan Rasulullah saat akan pergi meninggalkan rumah?
‘Aisyah berkata : “Rasulullah menciumku, lalu beliau pergi ke mesjid untuk lakukan shalat” (HR Abdurrazaq, Ibnu Majjah, Aththabrani, dan Daraqutni)

Sebelumnya meninggalkan rumah, tidak lupa Rasulullah berdoa :

ﺑِﺴ�'ﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻮَﻛَّﻠ�'ﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﺣَﻮ�'ﻝَ ﻭَﻟَﺎ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ 

Bismillaahi Tawakkaltu ‘Alallaah Laa Haula wa Laa Quwwata Illaa Billaah
“Dengan nama Allah, saya bertawakkal pada Allah, tidak ada daya dan kemampuan kecuali dengan-Nya. ”

Dilanjutkan dengan membaca doa ini :

ﺍﻟﻠّﻬُـﻢَّ ﺇِﻧِّـﻲ ﺃَﻋـﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﺃَﻥ�' ﺃَﺿِـﻞَّ ﺃَﻭ�' ﺃُﺿَـﻞ ، ﺃَﻭ�' ﺃَﺯِﻝَّ ﺃَﻭ�' ﺃُﺯَﻝ ، ﺃَﻭ�' ﺃَﻇ�'ﻠِـﻢَ ﺃَﻭ�' ﺃَُﻇ�'ﻠَـﻢ ، ﺃَﻭ�' ﺃَﺟ�'ﻬَﻞَ ﺃَﻭ�' ﻳُـﺠ�'ﻬَﻞَ ﻋَﻠَـﻲّ 

Allaahumma Innii A’udzubika an Adhilla au Udhalla, au Azilla au Uzalla, au Azlima Au Uzlama, au Ajhala au Yujhal ‘Alayya
“Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan orang lain, dari ketergelinciran diriku atau digelincirkan orang lain, dari menzh4l!m! diriku atau dizh4l!m! orang lain, dari berbuat bodoh atau dibodohi orang lain. ”
Masya Allaah...
Nyatanya demikianlah langkah suami meninggalkan istrinya dirumah. Sungguh indah, begitu romantis dan penuh kesan.
Menc! um dan mendoakan. Mudah dan sederhana, namun dalam maknanya.

Kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput.
Seperti kita ketahui, melepas suami pergi bekerja itu yaitu sama juga dengan melepas suami pergi berj!h4d.
Apakah masa lalu sama-sama berteriak itu yang menginginkan kita kenang dalam melepas kepergian suami? Atau masa lalu suami “hilang” demikian saja tanpa ada pamit?
Pasti tidak!! Selama sisa hari, sang istri akan teringat c!um4n di kening yang romantis… Ahh…
memikirkan saja telah tersenyum, dan hati suka..
Suami juga pergi tenang dengan membawa masa lalu wangi rambut istrinya. Plus bonus senyuman terindah yang didapatkan sang istri terkasih yang melepas kepergiannya di depan pintu rumah.

Dalam do'a yang dipanjatkan, ada arti penyerahan diri seutuhnya pada Allah.
Menitipkan anggota keluarga yang di cintai cuma pada Allah. Memohon perlindungan dari fitnah dunia yang mungkin saja berlangsung.

Jadi bagaimana, berani terima tantangan ini?

Suami : C!um kening dan doakan Istri tercinta…
Istri : Antarlah suami sampai ke pintu depan. Terlepas kepergiannya dengan mengamini doanya dan berikanlah senyuman terindah.
Janganlah c!um disaat muda saja, saat telah keriput telah og4h2an.. janganlah itu.. gr!n em0t!k0n

Menjadikan hal yang baik ini satu amalan dan kebiasaan suami & isteri, hingga ketenangan dan kebahagiaan tetaplah dirasa dalam hati keduanya.
Mudah-mudahan hikmah didalamnya dapat tingkatkan ketakwaan dan keimanan sebagai sarana menuju surgaNYA.. Insyaa Allah..

Indahnya keluarga sakinah mawaddah warrahmah, Aamiin. 


sumber : http://www.kabarinformasi.com/2016/05/sebagai-suami-apa-saja-yg-harus-di.html