MENKOPOLHUKAM (Luhut Binsar Panjaitan) ...!!! “Andai tidak ada NU mungkin Indonesia tidak ada” Seperti itulah lebih kurang kata2 yang diucapkan Menkopolhukam...!!! silahkan baca pernyataanya dan di sebarkan ...!!!

Jombang, ASWAJAONLINE. COM – Menteri Koordinator Bagian Politik Hukum dan Keamanan (MENKOPOLHUKAM) Luhut Binsar Panjaitan bertemu dengan beberapa Kyai dan Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum di Jombang, Jawa Timur, Rabu (16/3). Bersilahturahmi Menkopolhukam dengan beberapa Kyai NU itu untuk mengantisipasi perkembangan gerakan radikal, karena NU adalah pilar dari persatuan bangsa Indonesia.
“Andai tidak ada NU mungkin saja Indonesia tidak ada”. Seperti itulah kurang lebih kata2 yang disampaikan Menkopolhukam, Jend. TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat berikan pengarahan pada silaturrahim dengan ulama pesantren, Rabu, 16 Maret 2016, di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Luhut yang beragama Kristen Protestan demikian kagum pada NU, terlebih dalam perannya didalam memperjuangkan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mata Luhut terlihat berkaca2 saat mengucap, “Di sini tempat lahir tokoh sentral Nahdlatul Ulama, KH. Abd. Wahab Chasbullah, seorang yg mempunyai jiwa visioner. Tidak terbayangkan oleh kita bagaimana mungkin saja pada tahun 1924 beliau sudah dapat memotret masa depan bangsa dengan membuat lagu cinta tanah air”.
Butuh di ketahui kalau KH. Abd. Wahab Chasbullah yaitu pencipta lagu berbahasa Arab, “Hubbul Wathon”, yg bila diterjemahkan jadi : “Pusaka hati wahai tanah airku. Cintamu dalam imanku. Janganlah halangkan nasibmu. Bangkitlah hai bangsaku. Indonesia negeriku. Engkau panji martabatku. Siapa datang mengancammu. Kan binasa di bawah dulimu”.

Luhut juga terlihat manggut2 saat mendengar KH. Abd. Mujib Imron, S. H., M. Hum., yg umum disapa Gus Mujib, membacakan Pernyataan Ulama Pesantren dalam menyikapi perubahan kehidupan berbangsa & bernegara. Luhut begitu serius saat Gus Mujib menyampaikan kalau ulama NU begitu memahami keharusan bela Negara, “Induk organisasi kami yaitu PBNU. “P” berarti Pancasila. “B” Bhineka Tunggal Ika. “N” Negara Kesatuan Republik Indonesia. “U” Undang-Undang Dasar 1945″.

Keseriusan Luhut mungkin saja saja karena selama ini yg ia dengar kalau kepanjangan dari singkatan PBNU hanya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Luhut selanjutnya memeluk Gus Mujib waktu beliau usai membacakan pernyataan.
Semoga NU makin jaya dan dapat jadi tiang penyangga untuk tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.


sumber : http://www.rumah-islam.com/2016/07/menkopolhukam-luhut-binsar-panjaitan.html